Metode kompos takakura pertamakali diperkenalkan di Surabaya pada tahun 2004 oleh seorang Jepang bernama Mr. Takakura. Waktu itu, beliau mencoba mencari solusi terhadap penumpukan sampah organik di kota itu. Sehingga muncul ide untuk mendaur ulang sebagian sampah rumah tangga sejak di dapur. Maka, dirancanglah sebuah metode pembuatan kompos yang bisa dilakukan di dapur. Syaratnya harus higienis tidak berbau dan tidak jorok, mengingat dapur merupakan tempat mengolah makanan.
Sehubungan dengan hal tersebut maka SDN Paringin Selatan tertarik melakukan percobaan membuat takakura bersama siswa dengan bimbingan guru. Milawati menjelaskan “Bibit kompos takakura dibuat dari dua bahan, yakni dedak dan sekam padi. Perbandingan antara dedak dan sekam adalah satu banding satu”.
Setelah kompos berhasil dibuat kemudian dicampur dengan sayuran dan daun-daunan yang dipotong kecil-kecil, selanjutnya dimasukkan ke dalam keranjang takakura.
(red@ihen)